DONOR DARAH – Untuk menimbun stok darah di bulan Ramadan, UTD sering mengadakan berbagai event donor darah massal.
MUHAMMAD HADIYAN / RADAR PEKALONGAN
KAJEN – Untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan darah di Bulan Ramadan, Unit Transfusi Darah (UTD) Kabupaten Pekalongan telah mempersiapkan diri dengan menimbun stok darah. Selain itu, UTD Kabupaten Pekalongan juga akan membuka pelayanan selama 24 jam. Bahkan, bagi masyarakat yang akan mendonor, selepas berbuka pun UTD akan melayani.
Hal itu diungkapkan Kepala UTD Kabupaten Pekalongan, dr Lily Gunawan, kemarin. Biasanya, kata dia, di Bulan Ramadhan masyarakat lebih memilih mendonor selepas berbuka. Untuk itu pihaknya siap melayani mereka dari selepas buka hingga subuh tiba.
“Sebenarnya mendonor darah saat berpuasa diperbolehkan dan tidak akan membuat lemah fisik, namun akan lebih baik jika dilakukan selepas berbuka,” terangnya.
Dijelaskan, UTD Kabupaten Pekalongan rata-rata mengeluarkan 1.000 kantong darah setiap bulannya. Jumlah tersebut sebenarnya masih kurang. Untuk itu, lanjut dia, menjelang Bulan Ramadhan UTD telah mempersiapkan diri dengan menimbun stok darah. Diantaranya dengan mengadakan berbagai event donor darah massal seperti saat peringatan 3 tahun kepemimpinan Bapak Antono dan Ibu Fadia, Jumat (27/6) lalu.
“Saat ini tercatat ada 15.602 anggota pendonor di Kabupaten Pekalongan. Jika setiap periode mereka rutin mendonor, maka akan terkumpul lebih kurang 5000 kantong darah per periode. Kami usahakan ke depan dapat terealisasi agar kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi,” ujarnya.
Pihaknya berharap, dengan berbagai persiapan tersebut UTD akan dapat memenuhi kebutuhan darah masyarakat yang cenderung meningkat di Bulan Ramadhan. Karena justru biasanya Bulan Puasa yang sakit tambah banyak. “Biasanya antar UTDC di Kabupaten Pekalongan saling berkoordinasi untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, kita saling mengisi sehingga stok bisa tercukupi,” terang dia.
Masih kata dia, UTD Kabupaten Pekalongan yang berada di Jalan Raya Karangsari, Kecamatan Karanganyar saat ini telah menggunakan Sistem Informasi Manajemen Unit Donor Darah dengan Barcode dan PIN. Hal ini menurutnya memiliki banyak keuntungan, antara lain memudahkan dalam mekanisme monitoring dan evaluasi. Karena semua sistem terintegrasi. Misal, sistem akan otomatis mengirim sms pendonor minimal 2 hari sebelum waktu donor dilakukan.
“Dengan sistem ini, perjalanan darah sejak pertama kali diambil dari pendonor sampai darah terdistribusi bisa termonitor,” ujarnya. (yan)
(Penulis: Muhammad Hadiyan & Redaktur: Widodo Lukito)
No views yet