SATELITPOST – Mendekati tbulan Ramadhan, Satpol PP Kota Pekalongan mulai memetakan sejumlah tempat yang sering dijadikan lokasi untuk berbuat negatif di Kota Pekalongan. Dari data Satpol PP, terhitung ada belasan titik lokasi yang dinilai rawan.
Belasan titik yang sudah tercatat dan terus mendapatkan pemantauan secara intensif diantaranya tiga titik di komplek kantor Pemkot Pekalongan seperti Taman Wilis, Taman Mataram dan trotoar di sepanjang jalan Majapahit. Kemudian titik lainnya seperti belakang GOR Jetayu, halaman SKB, Lapangan Jetayu atau tepatnya di Landmark Batik, sebelah timur SMPN 2, Bantaran Klego, Pantai Slamaran, kandang sapi Yosorejo, Hutan Kota Sokorejo, juga warung remang-remang di wilayah Kelurahan Bumirejo.
Selain tempat umum, sejumlah tempat lokalisasi juga akan menjadi sasaran operasi utama petugas menjelang dan selama bulan Ramadhan, seperti Bendingsari baik di Ceblung maupun di lokalisasi, Krakalan dan juga Pantaisari.
Kasi Trantib Satpol PP, Sudarno menjelaskan, menjelang bulan Ramadhan ini pihaknya akan melakukan operasi setiap hari di titik yang sudah tercatat menjadi lokasi rawan pekat. Menjelang Ramadhan ini, Satpol PP dikatakannya, akan melakukan operasi lebih intensif dan berbeda dari hari biasa. “Tujuannya agar umat Islam di Kota Pekalongan bisa menjalankan ibadah puasa dengan khusyu tanpa gangguan apapun,” kata dia.
Pihaknya, lanjut Sudarno, juga terus berkoordinasi dengan dinas terkait seperti DPU, untuk membantu menambah penerangan di sejumlah tempat umum yang rawan maksiat diantaranya di Lapangan Mataram dan Taman Wilis. “Selain itu juga ada di Lapangan Jetayu atau tepatnya di Landmark Batik. Disana sering dijadikan tempat kumpul muda-mudi untuk kemudian pesta miras bersama. Sedangkan di sepanjang jalan Majapahit ini, kami juga sering menjumpai pemuda yang pesta miras saat malam hari,” katanya.
Dalam rangka meningkatkan ketertiban menjelang dan selama bulan Ramadhan mendatang, Sudarno juga berpesan kepada seluruh masyarakat Kota Pekalongan agar turut membantu dalam rangka mengawasi lokasi yang rawan maksiat. Pasalnya menurut Sudarno, pihaknya tak bisa bekerja sendiri tanpa bantuan dari masyarakat.
“Kepada semuanya saja, kepada masyarakat mohon kerjasama untuk mewujudkan Kota Pekalongan yang tertib dan aman, terutama menjelang masuknya bulan Ramadhan ini,” katadia. Masyarakat menurutnya, bisa ikut membantu melakukan pengawasan di lapangan. Jika nantinya dijumpai hal-hal yang menjurus ke perbuatan negatif, masyarakat dapat melaporkannya langsung kepada Satpol PP. (Aulia El Hakim)