KAJEN – Berdasarkan pengamatan CEO Brilliant Solution Kabupaten Pekalongan, R Kurniawan Dwi Septiady, jurusan otomotif teknik di Sekolah Menengah Kejuruan, sudah mengalami titik jenuh. Artinya, daya serap untuk out put (lulusan) jurusan tersebut sudah semakin rendah, sementara peminatnya masih tinggi.
“Jumlah lulusan sudah terlalu banyak untuk jurusan otomotif, seperti teknik sepeda motor (TSM), teknik kendaraan ringan (TKR) maupun teknik repair bodi kendaraan. Sedang daya serap industri semakin rendah,” ungkapnya kepada Radar, kemarin.
Menurutnya, ini bisa menjadi boomerang bagi Kabupaten Pekalongan, lantaran sampai saat ini jurusan itu masih menjadi jurusan favorit di sejumlah SMK. Setiap tahunnya, kata dia, bertambah ribuan lulusan baru dari jurusan tersebut. Jika daya serap industri tidak bisa mengimbangi pertambahan jumlah lulusan, maka akan melahirkan pengangguran baru di Kabupaten Pekalongan. “Hal ini tentu membuat tujuan SMK tidak efektif,” katanya.
“Saat ini, sudah jelas, out put serapnya sudah tidak terlalu banyak. Setelah lulusa, para siswa dari jurusan ini harus berkompetisi dengan tingkat persaingan tinggi untuk mendapatkan lapangan pekerjaan yang linier dengan bidangnya. Sejauh ini, yang berhasil bekerja sesuai bidangnya hanya mencapai sekitar 20 persen saja. Sedang yang lain, mendapatkan pekerjaan di luar kompetensi yang ia terima dari SMK,” ujarnya.
Memang, lanjut dia, untuk saat ini masyarakat belum menyadari hal tersebut. Tapi, untuk selang waktu 4 tahun kedepan, titik jenuh ini baru akan dirasakan oleh masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah sebagai regulator hendaknya memberikan arahan kepada masyarakat maupun lembaga pendidikan agar pembludakan jumlah lulusan dari jurusan tersebut bisa ditekan.
“Pemerintah daerah perlu melakukan pemerataan jurusan, sesuai dengan daya serap kerja di lapangan. Sehingga, titik jenuh sebuah jurusan bisa diantisipasi,” imbuhnya.
“Malahan, jurusan tekstil yang daya serapnya tinggi di Kabupaten Pekalongan, masih belum banyak diminati masyarakat. Akan tetapi, dengan didirikannya AKN, diharapkan bisa meningkatkan animo masyarakat untuk menempuh pendidikan pertekstilan sesuai dengan potensi yang ada di Kabupaten Pekalongan. Selain itu, jurusan yang tengah bergeliat di Kabupaten Pekalongan, adalah perhotelan, namun juga masih kalah favorit dengan jurusan otomotif,” terang Dwi. (yan)
(Penulis: Muhammad Hadiyan & Redaktur: Widodo Lukito)
No views yet