IKAN LAUT – Sejumlah pedagang di Pasar Induk Kajen mengeluhkan kenaikan harga komoditas ikan laut yang mengakibatkan daya beli masyarakat semakin rendah.
MUHAMMAD HADIYAN / RADAR PEKALONGAN
KAJEN – Harga komoditas ikan laut mengalami di Pasar Kabupaten Pekalongan mulai merangkak naik. Hal ini menyusul adanya penerapan pembatasan penjualan solar bersubsidi bagi kapal-kapal nelayan. Selain itu, kenaikan tersenbut juga dampak dari banyaknya nelayan yang tidak melaut lantaran gelombang tinggi masih menerjang perairan Jawa.
Salah seorang pedagang ikan di Pasar Induk Kajen Kabupaten Pekalongan, Sugandi (35) mengatakan, akibat diterapkannya pengendalian penjualan solar bersubsidi bagi para nelayan, harga komoditas ikan air laut mengalami kenaikan. “Semua harga ikan laut naik mas. Ini karena adanya pembatasan bembelian solar. Selain itu, juga saat ini kabarnya masih musim angin timur, jadi banyak nelayan yang tidak melaut,” jelas Sugandi, kemarin (11/8).
Beberapa komoditas hasil laut di lapak jualannya mengalami kenaikan cukup signifikan. Diantaranya, harga ikan kakap yang semula hanya Rp 30 ribu menjadi Rp 35 ribu per kg, harga cumi sebelumnya Rp 30 ribu naik menjadi Rp 33 ribu per kg, serta ikan tracas dan ikan tongkol yang mengalami kenaikan hampir sama yakni dari Rp 20 ribu menjadi 24 ribu per kg dan harga ikan kembung yang biasanya hanya Rp 20 ribu per kg, kini juga ikut naik menjadi Rp 23 ribu per kg.
“Harga ikan kakap, sebelum lebaran hanya Rp 30 ribu per kg, kini naik sampai Rp 35 ribu. Kenaikan ini karena pasokan ikan menurun akibat faktor pembatasan pembelian bahan bakar solar dan terjadinya gelombang di laut,” terangnya.
“Karena kenaikan ini, banyak pembeli yang protes dan menawar serendah-rendahnya. Padahal, kenaikan harga ikan ini memang wajar terjadi, terlebih saat Ramadan maupun jelang Lebaran. Tapi, ada kalanya turun, jadi, sifatnya itu fluktuatif. Bagi pembeli yang tahu ya bisa memahami, besar harapan kami ya harga bisa kembali turun,” imbuhnya.
Senada juga diungkapkan penjual ikan lainnya, Yatin (45) yang mengaku prihatin dengan kenaikan ini. Pasalnya, akibat kenaikan sejumalh komoditi ikan laut, pasar menjadi sepi. “Karena harga ikan pada naik, daya beli masyarakat menjadi turun,” katanya.
Karena menurunnya daya beli masyarakat, ia mengatakan, penghasilannya ikut menjadi turun sekitar 10 persen dari situasi normal. “Karena kenaikan ini, penghasilan saya menjadi menurun sekitar 10 persen dari biasanya,” akunya.
Ia berharap, harga ikan bisa kembali stabil, sehingga dapat meningkatkan daya beli masyarakat terhadap ikan. (yan)
(Penulis: Muhammad Hadiyan & Redaktur: Widodo Lukito)
No views yet