Via Radar Pekalongan
AMANKAN DAERAH- Tim Terpadu PGDN Batang menggelar rakor, kemarin, guna membantu mengamankan daerah, terutama terkait perkembangan potensi konflik yang ada.
AKHMAD SAEFUDIN / RADAR PEKALONGAN
Tim Terpadu Maksimalkan Pencegahan
BATANG- Tim Terpadu Penanganan Gangguan Dalam Negeri (PGDN) memberikan prioritas lebih terhadap tiga jenis potensi konflik di Kabupaten Batang. Ketiganya adalah permasalahan PLTU, konflik terkait eksplorasi sumber daya mineral, dan potensi perkembangan gerakan Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS).
Sekretaris Tim Terpadu PGDN Kabupaten Batang, Agung Wisnu Barata S Sos MM, mengatakan, secara umum ada lima sumber konflik yang patut diwaspadai, baik tingkat nasional, regional, maupun lokal. Namun khusus Batang, ada tiga konflik yang prioritaskan kewaspadaannya, yakni pro kontra terkait PLTU, eksplorasi sumber daya mineral, dan potensi paham dan ideologi ISIS.
“Soal sumber daya mineral, sejauh ini Tim Terpadu memberikan perhatian lebih pada permasalahan pertambangan Gol C. Sebab potensi konfliknya akan menghadapkan masyarakat dan pengusaha secara face to face,” ungkap Agung usai memimpin Rakor Tim Terpadu PGDN di aula setempat, Senin (29/9).
Terkait potensi perkembangan radikal kanan seperti ISIS, dia mengakui belum ada gejala yang muncul di Kabupaten Batang. Namun demikian, mengingat paham dan ideologi gerakan tersebut dianggap mengancam kondusivitas hubungan interumat beragama, maka upaya pencegahannya sampai saat ini terus dilakukan.
Sejauh ini, lanjut Agung, pihaknya telah mengambil langkah-langkah pencegahan. Pertama, membuat edaran ke camat-camat. Kedua, mengumpulkan tokoh lintas agama dan lintas elemen masyarakat. Ketiga, sosialisasi tentang perkembangan ISIS di Jawa Tengah di tiga kecamatan, yakni Tulis, Banyuputih, dan Limpung. “Tiga kecamatan ini dipilih karena sejauh ini menjadi perhatian khusus tim. Penanganannya juga menggunakan multi jalur, mulai FKUB, FKDM, Kominda, yang siap melaporkan perkembangan setiap saat,” terangnya.
Tim Terpadu PGDN sendiri dibentuk atas SK Bupati No 300.3/03/2014 dengan diketuai Bupati. Wakil ketua mencakup Sekda, Kapolres, Dandim, dan Kajari. Sekretaris dipegang Kepala Kesbangpol dengan wakil Kabag Ops Polres dan Pasie Ops Kodim. Sementara anggotanya meliput Kepala Dishubkominfo, Kepala Dinsosnakertrans, Kasatpol PP, Kasie Intelkam Polres, Kasie Intel Kejari, Kepala Posda BIN Batang, Kepala LP Rowobelang, Dan Pos AL Batang, Kasie Sengketa dan Konflik BPN, Kasie Politik dan Kewaspadaan Nasional beserta 4 staf Kesbangpol.
“Perlu dipahami bahwa situasi dan kondisi aman itu mustahil terjadi dengan sendirinya, melainkan ada upaya yang menjadikan Batang itu aman. Salah satunya melalui upaya yang dilakukan Tim Terpadu ini,” ucapnya.
Untuk itu, seluruh stakeholder menurut Agung harus bersinergi dan mensinkronkan upaya bersama. Kalai ini tercapai, maka Batang bisa terus terjaga keamanannya. “Rasa aman itu mahal. Sebab kalau sampai terjadi situasi yang tak aman, proses pemulihannya membutuhkan waktu yang lama. Ini yang harus kita hindari bersama,” pungkasnya. (sef)
Penulis: Akhmad Saefudin
Redaktur: Dony Widyo
Baca Juga:
BPN Siap Jika Diberlakukan Konsinyasi
No views yet