Via Radar Pekalongan
BARANG BUKTI – Kasatreskrim menunjukan barang-barang yang diamankan dari korban yang mayatnya ditemukan terbungkus karung, diantaranya baju, celana yang dikenakan saat ditemukan.
NURUL FATAH / RADAR PEKALONGAN
Mengecek Korban Pembunuhan
BATANG – Kasus penemuan mayat perempuan dalam karung yang terjadi pada Minggu sore kemarin hingga saat ini masih didalami pihak kepolisian Polres Batang. Dan Senin siang kemarin ada beberapa warga yang ada untuk mengenali mayat tersebut.
Kapolres Batang AKBP Widi Atmoko SIK ketika dikonfirmasi, menjelaskan, pihaknya masih melakukan pendalaman dengan melakukan cek fisik melalui otopsi. Untuk itu, pihaknya meminta bantuan kepada Polda Jateng melalui tim forensik untuk mengotopsi mayat, dan otopsi sendiri dilaksanakan Senin siang di kamar mayat RSUD Batang.
“Otopsi perlu dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti meninggalnya korban, dan kami meminta bantuan tim forensik dari Polda. Dengan begitu maka akan diketahui penyebab kematian korban,” jelas Kapolres.
Dikatakannya, dengan dilakukannya otopsi, maka bisa diketahui apakah ada unsur-unsur kekerasan yang menyebabkan korban meninggal dan bisa juga mengarah kepada siapa pelaku yang melakukan pembunuhan tersebut. Meskipun sudah dilaksanakan cek fisik, namun hal tersebut belum bisa memastikan penyebab kematian korban, sehingga memang harus diotopsi.
Akan tetapi, dari hasil cek fisik luar sudah bisa diketahui ada luka-luka lebam yang disebabkan oleh benda tumpul. Dan untuk memastikan penyebabnya, barulah bisa diketahui melalui hasil otopsi yang dilakukan. Nantinya hasil otopsi tersebut akan digunakan sebagai pendukung dalam mendalami kasus ini.
Kapolres mengatakan, memang saat ini ada warga yang mendatangi kamar mayat RSUD Batang, mereka mengecek korban apakah merupakan salah satu anggota keluarganya yang hilang. Akan tetapi mereka belum bisa mengetahui dengan jelas, karena kondisi korban yang memang sudah sulit untuk dikenali.
“Warga dari Kajen sudah datang ke kamar mayat dan melihat mayat tersebut, namun belum bisa mengenalinya. Dan kami juga menyebarkan berita ke seluruh eks karisidenan Pekalongan serta Kendal agar masyarakat yang kehilangan anggota keluarganya bisa segera melapor,” katanya.
Lanjutnya, memang dari cek fisik luar sendiri diketahui jika korban sudah meninggal 5-6 hari sebelum ditemukan, dan petugas sendiri memang agak kesulitan mengidentifikasi korban karena kondisinya sudah membengkak serta rambut korban sudah mulai rontok. Dan nantinya hasil otopsi yang dilakukan tersebut bisa untuk mempertajam penyelidikan.
Berdasarkan visum awal, mayat wanita tersebut berusia sekitar 25-30 tahun. Ditemukan adanya luka bekas tusukan pada dada sebelah kiri dan juga leher dari jasat wanita terbungkus karung tersebut. Selain itu, juga ditemukan adanya luka sayat benda tajam pada bagian kaki. Selain itu, bagian kepala juga pecah diduga akibat dilempar dari atas jembatan dengan ketinggian sekitar 7 meter.
Diharapkan jika ada warga yang merasa kehilangan salah satu anggota keluarganya bisa datang langsung ke Polres Batang untuk koordinasi. Dan dari pakaian serta kalung korban, siapa tahu ada salah satu warga yang bisa mengenalinya. Untuk itu pihak kepolisian juga meminta bantuan dari semua pihak jika ada yang mengetahui mayat tersebut bisa segera melapor.
“Kami sudah sampaikan ke media tentang ciri-ciri korban, dan apabila ada yang mengetahui bisa segera melapor. Untuk saat ini kami masih menunggu hasil otopsi dari tim forensik dan kami masih mendalami kasus penemuan mayat ini,” tandas AKBP Widi. (rul)
Penulis: Nurul Fatah
Redaktur: Dony Widyo
Baca Juga:
Mayat Terbungkus Karung Ditemukan di Bawah Jembatan
No views yet