KANTOR BKM – Kepala Desa Sastrodirjan, Kecamatan Wonopringgo, Mahmudun, memperlihatkan kantor BKM yang akan segera ditempati.
AHMAD JUNAEDI / RADAR PEKALONGAN
WONOPRINGO – Penambangan galian C di Desa Sastrodirjan, Kecamatan Wonopringgo, sudah merusak lingkungan. Selain merusak saluran irigasi, galian C juga menyebabkan 40 hektar lahan sawah yang semula produktif ditanami padi kini menjadi kurang produktif.
Hal itu dibenarkan Kepala Desa Sastrodirjan, Kecamatan Wonopringgo, Mahmudun, saat ditemui Radar di kantor balai desa setempat, Kamis (16/2). Kata dia, luas persawahan di desanya tercatat 85,45 hektar. Saat ini ada 40 hektar sawah yang mengalami kendala dalam pengairan. Diantaranya di Dusun Sedran, Dusun Puton, dan Dusun Sebleber.
Dijelaskan, saat ini saluran air dengan lebar sekitar 1 meter dan panjang sekitar 2 Km sudah tidak lagi berfungsi. Pasalnya, banyaknya material menimbun. Selain itu, jalur air yang semula dapat dialiri air dari Sungai Sengkarang ke lahan persawahan milik warga, kini tersumbat .
“Kondisi itu dipicu akibat banjir yang merusak di tahun 1992, diperparah dengan pengerukan material adanya penambangan galian C yang menggunakan alat berat. Sehingga kami akan segera mengajukan proyek pembuatan irigasi sekunder, sehingga dapat langsung diawasi oleh dinas terkait,” ungkapnya.
Sebelumnya, lanjut dia, produktifitas petani semula dapat dipanen tiga kali. Dua kali penanaman padi dan sekali penanaman palawija. “Tapi saat ini sekitar 40 hektar lahan tersebut hanya dapat menanami padi hanya sekali karena keterbatasan pasokan air di wilayah desanya,” ungkapnya.
Hal senada diungkapkan anggota kelompok tani Desa Sastrodirjan, Rosadi. Kata dia, saat ini perlu pembenahan secara konsisten yang dilakukan pemerintah daerah, termasuk peran serta masyarakat dalam menjalankan segala proyek pembangunan sesuai aturan.
“Untuk program PNPM dari tahun 2008 hingga saat ini telah berjalan dengan baik, karena memang dana tersebut bukan peruntukannya bidang pertanian, sedangkan untuk BKM disini telah mempunyai kantor yang akan beroperasi secara rutin untuk pelayanan kepada masyarakat, baik pinjaman dana bergulir dan pembayaran air Pamsimas,” ungkap pria yang pernah meraih penghargaan juara teladan pertama sebagai koordinator program Pamsimas tahun 2008 se-Kabupaten Pekalongan. (jun)