AMBRUK – Rumah Rasjito (53), warga Dukuh Babatan Rt 1 Rt 3, Desa Bulaksari, Sragi, ambruk lantaran sering terendam banjir. Kini ia terpaksa mengungsi ke tempat saudaranya lantaran tak memiliki uang untuk membangun kembali rumahnya.
TRIYONO / RADAR PEKALONGAN
SRAGI – Apes menimpa Rasjito (53) warga asal Dukuh Babatan, Rt 1 Rw 3 Desa Bulaksari Kecamatan Sragi, Minggu (23/2) sore. Pasalnya, rumah yang ia tinggali ambruk akibat lokasi yang sering terendam banjir hingga mengakibatkan bangunan yang terbuat dari kayu dan pagar bambu itu lapuk.
Ambruknya rumah Rasjito terjadi sekira pukul 17,30. Yakni usai korban membuat kandang di rumah saudaranya yang letaknya tidak begitu jauh. Sore hari pulang buat kandang, ia merasakan suasana tak enak, karena mengetahui kondisi rumah yang sudah miring.
“Ketika saya masuk suasana rumah sudah berbeda karena sudah miring,” ungkap Sarjito.
Kemudian ia pun memberitahukan kepada saudaranya untuk numpang nitip perabot rumah tangga. Baru saja memindahkan lemari pakaian, dan televisi, yang dibantu saudaranya, saat kembali ke rumah hendak mengambil gentong tempat air, terdengar suara,’kretek-kretek’. Mendengar suara itu, ia langsung lari keluar rumah. Baru di depan pintu, rumah sudah ambruk.
“Beruntung ketika ambruk saya sudah diluar rumah meskipun barang-barang hanya beberapa yang dapat diselamatkan. Padahal rencananya malam Senin (24/2) saya akan pergi ke Jakarta namun karena terkena musibah terpaksa diundur,” lanjut Sarjito.Ia mengaku, rumah ambruk akibat akhir-akhir ini sering terendam banjir sehingga kayu dan pagar bambu lapuk, sedangkan atap yang terbuat dari genteng ketika kena hujan menjadi berat. Sedangkan usai kejadian, ia mengaku bahwa Camat Sragi bersama salah satu anggota DPRD sudah mengunjungi rumahnya sekira pukul 21.00.
Laki-laki yang tinggal sendirian itu mengaku bahwa rumah yang ambruk dibangun sekitar sepuluh tahun lalu, dan anak-anaknya merantau di Jakarta.Meski rumahnya ambruk, ia belum bisa membersihkan puing-puing lantaran menunggu petugas dari Pemkab yang mensurvei rumahnya untuk mendapatkan bantuan.
“Kami berharap perhatian dari Pemerintah supaya rumah dapat dibangun kembali,” harapnya. (yon)