Suwondo
MUHAMMAD HADIYAN / RADAR PEKALONGAN
KAJEN – Status Ibu rumah tangga (IRT) menduduki urutan pertama terbanyak sebagai penderita HIV/Aids di Kabupaten Pekalongan. Diperkirakan, mereka tertular virus HIV oleh suaminya yang memiliki kebiasaan melakukan hubungan seks berisiko, baik jajan maupun gonta-ganti pasangan.
Hal ini dibenarkan Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular pada Dinkes Kabupaten Pekalongan, Suwondo. Kata dia, hingga Februari 2014, jumlah kasus HIV/Aids di Kota Santri mencapai 103 penderita. Dari banyaknya kasus tersebut, status ibu rumah tangga (IRT) menjadi urutan terbanyak dengan angka mencapai 28 penderita. Sementara, sebagian kecil penderita lainnya yaitu buruh, wiraswasta, PSK, pengangguran, karyawan, nelayan, PNS dan mahasiswa.
“Kemungkinan besar ibu rumah tangga ini, ketularan dari aktivitas hubungan seksual dengan suaminya,” ungkapnya.
Selain itu, sambung dia, akibat struktur biologis yang rentan, perempuan lebih mudah tertular HIV dibanding laki-laki. Bentuk organ reproduksi perempuan, memungkinkan lebih banyak dan lebih lama menampung cairan sperma yang mungkin mengandung virus HIV, setelah hubungan badan. “Jika ibu mengidap HIV, virus tersebut juga dapat menular ke bayi maupun janinnya. Karena, selain melalui hubungan seks, baik lewat vaginal maupun anal (malalui anus), pembauran darah, ataupun jarum suntik yang dipakai secara bergantian, HIV juga dapat menular lewat cara mother-to-child transmission (MTCT),” kata Suwondo. “Terkait kasus ini, solusi untuk mencegah ya saling setia pada satu pasangan yang tidak terinfeksi HIV,” ujarnya.
Sampai saat ini, lanjutnya, belum ada obat yang bisa menyembuhkan. Akan tetapi, dengan mengkonsumsi obat Anti Retro Viral (ARV), dapat menghambat berkembangbiaknya virus di darah bagi pengidap. Bahkan, Suwondo mengatakan, jika obat tersebut diminum secara rutin, janin tak akan tertular di dalam rahim seorang ibu pengidap HIV. “Dalam waktu 6 bulan minum obat, maka virus tidak akan terdeteksi dalam darah, tetapi virus masih ada di cairan tubuh lain seperti sperma, cairan vagina dan dalam kelenjar mammae. Oleh karena itu, pasien HIV harus minum ARV seumur hidup dan teratur 2X sehari,” tuturnya.
Dijelaskan, sebelum bertambah 3 pengidap HIV baru di tahun 2014, jumlah kasus pada tahun 2013, mencapai 100 pengidap. Yakni, meliputi 42 orang pengidap human immunodeficiency virus (HIV) dan 58 pengidap acquired immunodeficiency syndrome (AIDS). “Dari kasus tersebut, 60 persen di antaranya berakhir dengan kematian,” pungkasnya. (yan)