Apa yang terlintas di benak sampean ketika mendengar kata PEKALONGAN? Yaaaap Kota Pekalongan di Jawatengah. Pasti gag jauh dari Batik. Ato bahkan MEGONO..? Kopi Tahlil..? Boleh laahhh...
Kata Pekalongan berasal kata kalong, yang berarti "kelelawar" dalam bahasa Jawa. Menurut legenda, Raden Bahu (bupati Kendal I), seorang abdi dalem Sultan Agung, diberi perintah oleh Sultan Agung untuk membangun sebuah daerah di sebelah barat Kota Kendal,Raden Bahu pun melakukan tapa ngalong (bertapa seperti kelelawar) di daerah ini.
Bagian utara Kabupaten Pekalongan merupakan dataran rendah; sedang di bagian selatan berupa pegunungan, bagian dari rangkaian Dataran Tinggi Dieng. Sungai-sungai besar yang mengalir diantaranya adalah Kali Sragi dan Kali Sengkarang beserta anak-anak sungainya, yang kesemuanya bermuara ke Laut Jawa. Kajen, ibukota Kabupaten Pekalongan, berada di bagian tengah-tengah wilayah kabupaten, sekitar 25 km sebelah selatan Kota Pekalongan.
Kabupaten Pekalongan terdiri atas 19 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 272 desa dan 13 kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Kajen.
Kajen, dulunya merupakan kota kecamatan yang telah
dikembangkan menjadi ibukota kabupaten yang baru, menggantikan Pusat
Pemerintahan Kabupaten Pekalongan yang berlokasi di Jl. Nusantara Nomor 1
Kota Pekalongan.
Kepindahan Ibukota Kabupaten Pekalongan ke Kajen, dilaksanakan pada
tanggal 25 Agustus 2001, walaupun SK mendagri sudah diterbitkan pada
tahun 1996. Hal ini terkait dengan pembangunan sarana dan prasarana
fasilitas pemerintah di Kota Kajen yang dilaksanakan secara bertahap.
Pekalongan telah lama dikenal sebagai kota batik, dan salah satu pusat produksi batik berada di Kecamatan Buaran dan Wiradesa. Beberapa nama produsen batik yang cukup dikenal diantaranya Batik Humas (singkatan dari Husein Mohammad Assegaff). Sedangkan pabrik sarung (kain palekat) terkenal di Pekalongan antara lain Gajah Duduk dan WadiMoor.
Di bagian selatan terdapat daerah wisata pegunungan Linggo Asri,
terletak 37 km sebelah selatan Kota Pekalongan arah Kajen (dari jalan
Jakarta-Semarang pertigaan Wiradesa ke selatan atau dari kota Pekalongan
arah Buaran), dimana daerah tersebut terdapat pemandian dan taman
bermain seta wisata hutan pinus milik Perum Perhutani dan juga terdapat
komunitas masyarakat Hindu di Pekalongan.Disini terdapat peninggalan berupa lingga dan yoni yang terletak sekitar 500 meter dari kompleks pemandian linggo asri.
Sebenarnya masih banyak potensi wisata yang dapat dikembangkan di
Kabupaten Pekalongan, antara lain, Pantai Sunter Depok, Ekowisata
Petungkriyono, Wisata Air, Wisata hutan, Wisata budaya dll. Pekalongan
masih menunggu investor yang ingin mengembangkan obyek wisata ini.
Buat penikmat makanan, Pekalongan menyediakan wisata kuliner berupa
Taoto dan nasi megono, Taoto adalah sejenis soto yang dibuat dengan kuah
taoco dan dengan daging serta jerohan kerbau. Sedang megono adalah
cacahan nangka muda yang dibumbui parutan kelapa dan dikukus yang cocok
buat dinikmati saat masih panas.
sumber