TAUSIYAH – Raja Dangdut H Rhoma Irama mengisi tausiyah dalam acara Maulid Nabi di Desa Pakumbulan Kecamatan Buaran, Selasa malam.
MUHAMMAD HADIYAN / RADAR PEKALONGAN
BUARAN – Di Pekalongana, mantan Capres PKB, H Rhoma Irama, sama sekali tidak membahas politik. Ia mengisi tausiyah di depan ribuan jamaah Maulid Nabi yang digelar di Desa Pakumbulan Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan, Selasa (27/5) malam. Di atas panggung acara, Sang Raja dangdut justru cenderung memberikan nasihat kepada para jamaah untuk lebih mengenal Rasulullah.
“Peringatan maulid, berarti kita memperingati hari kelahiran nabi. Makna yang terkandung adalah, bagaimana kita bisa mengenal lebih dalam sosok nabi Muhammad SAW,” ungkapnya.
Jika umat taat kepada nabi, menurut Rhoma, umat tersebut akan selamat dari dunia dan akhirat. “Kalau kamu taat kepada nabi, maka Allah akan mengampuni dosa-dosamu. Jika kamu mencintai nabi, Allah juga akan mencintaimu,” tegasnya di hadapan para jamaah.
“Untuk bisa taat, kita harus cinta. Maka dari itu, mari kita kembali mengenal sosok beliau, Nabi Muhammad SAW,” katanya.
Nabi Muhammad SAW, lanjut dia, diklaim sebagai nabi terbesar dari 124 ribu nabi yang pernah ada. Alasannya, karena hanya kepada Muhammad, Allah dan malaikat bersholawat kepadanya. “Allah memerintahkan kepad orang-orang beriman untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad,” ujarnya.
Dalam ceramahnya itu, sesekali Rhoma memandu masyarakat untuk bershalawat secara bersama-sama. Ajakan pelantun lagu “Begadang” itu, disambut antusiasme masyarakat yang menghadiri pengajian akbar tersebut. Pengajian tersebut juga turut dihadiri sejumlah ulama’, pejabat pemerintahan dan pihak keamanan dari kepolisian dan banser. Meski hujan sempat mengguyur, para pengunjung tetap bertahan mengikuti acara yang digelar di kediaman Imron Kamsari itu, hingga selesai.
Sementara, Habib Muhammad Lutfi bin Ali bin Yahya dalam tausiyahnya saat itu berpesan, agar masyarakat dapat turut mengawal jalannya Pilpres 2014. Ia juga mengimbau, agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh pihak yang hendak memecah belah keutuhan Indonesia jelang Pilpres.
“Kita boleh beda pilihan, tapi kita tetap satu. Kita punya pilihan, tapi Allah lah yang memilih. Indonesia adalah Indonesia. Mari bareng-bareng kita jaga Pilpres, agar kita tidak terpecah belah,” tegasnya. (yan)
(Penulis :MUHAMMAD HADIYAN & Redaktur : Widodo Lukito)
No views yet