Rissa Sumarstyanto.
MUHAMMAD HADIYAN / RADAR PEKALONGAN
KAJEN – Berdasarkan SK Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PK-LK) Dikdas 2014 Tahap I Dirjen Pendidikan Dasar Kemendikbud RI, tiga sekolah di Kabupaten Pekalongan mendapat penerimaan Bantuan Oprasional Pendidikan (BOP). Bantuan senilai Rp 120 juta ini diberikan khusus bagi sekolah luar biasa dan sekolah inklusi di Kabupaten Pekalongan.
Demikian diungkapkan Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pekalongan, Drs Rissa Sumarstyanto MPd saat dijumpai Radar, akhir pekan kemarin. Ia mengatakan, sesuai dengan surat dari Dinas Pendidikan Provinsi, bantuan tersebut telah dapat dicairkan sesuai mekanisme yang ditetapkan oleh Direktur Pembinaan PK-LK Dikdas Dirjen Pendidikan Dasar Kemendikbud RI melalui kantor POS.
“Terkait hal ini, kami telah menginformasikan kepada sekolah penerima bantuan BOP PK-LK Dikdas Tahun 2014, sesuai dengan juknis dan ketentuan yang berlaku,” jelasnya.
Sekolah yang menerima bantuan ini diantaranya; SLB Wiradesa, SD 3 Wonorejo dan SMP 1 Kandangserang. Khusus untuk Sekolah Luar Biasa (SLB) Wiradesa, bantuan yang diterima senilai Rp 60 juta. Sedangkan dua sekolah inklusi, yakni SD 3 Wonorejo dan SMP 1 Kandangserang, masing-masing menerima Rp 30 juta.
“Sekolah inklusi ini merupakan sekolah yang memiliki peserta didik dengan kebutuhan khusus untuk dapat belajar di kelas pendidikan umum. Kalau SLB kan semuanya anak berkebutuhan khusus, sedangkan dua sekolah inklusi ini anak berkebutuhan khusus dibarengkan dengan anak normal,” terangnya.
Proses pembelajaran dalam sekolah inklusi ini, sambung dia, terdapat pembimbing khusus yakni guru pendamping atau guru kunjung yang didatangkan dari SLB, untuk murid berkebutuhan khusus. “Dua sekolah baru menerapkan pendidikan inklusi. Pendidikan model ini (inklusi) sebelumnya sudah ada di beberapa sekolah lain di Kabupaten Pekalongan,” ungkapnya.
“Guru-guru yang mengajar di kelas inklusi ini biasanya sudah diworkshop. Sehingga, mereka dapat mengetahui sifat dan kebutuhan murid berkebutuhan khusus,” pungkasnya. (yan)
(Penulis: Muhammad Hadiyan & Redaktur: Widodo Lukito)
No views yet