MENJELANG Hari Raya Idulfitri 1.435 Hijriah, transaksi penebusan di Pegadaian Pekalongan melonjak. Penebusan itu, rata-rata mencapai angka Rp 500 juta sampai Rp 600 juta per hari. Jumlah tersebut berbeda dengan hari biasa yang hanya berkisar Rp 200 juta per hari. Mayoritas barang yang ditebus diantaranya emas, mengingat akan digunakan saat hari raya.
Hal itu diungkapkan Kepala Pegadaian Cabang Pekalongan, Cipto Gupito. Kata dia, sejak beberapa pekan terakhir, Pegadaian banyak didatangi masyarakat yang akan melakukan penebusan barang. Bahkan, penebusan yang dilakukan tidak tanggung-tanggung, transaksinya mampu mencapai Rp 600 juta dalam sehari. Padahal di hari biasa, rata-rata transaksi penebusan yang terjadi hanya berkisar Rp 200 juta.
“Memang ini sudah biasa menjadi tradisi tahunan masyarakat. Biasanya, masyarakat melakukan penebusan emas saat menjelang Idulfitri, karena akan digunakan untuk berlebaran, agar terlihat lebih cantik dan menarik,” ungkapnya.
Berdasar pengalaman sebelumnya, ia menyampaikan, kondisi seperti ini akan terus berlangsung hingga mendekati Lebaran. Namun sebaliknya, setelah perayaan Lebaran selesai masyarakat akan kembali menggadaikan barang seiring banyaknya kebutuhan yang ada.
“Hal ini tentu menunjukkan adanya peningkatan kepercayaan masyarakat. Mengingat sebelumnya pegadaian, dianggap banyak membantu ekonomi keluarga. Selain itu, prosesnya cepat, mudah, biaya murah dan terjamin keamanannya,” pungkasnya. (yan)
(Penulis: Muhammad Hadiyan & Redaktur: Widodo Lukito)
No views yet