MENGUNJUNGI – Ketua Kadin Kabupaten Pekalongan, A Failasuf, saat mengunjungi salah satu rumah produksi gerabah tradisional Desa Wonorejo Kecamatan Wonopringgo.
MUHAMMAD HADIYAN / RADAR PEKALONGAN
KAJEN – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Pekalongan, akan membantu fasilitasi perajin gerabah. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan daya saing produk di pasar. Bentuk fasilitasi itu diantaranya berupa pemasaran dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Hal itu dinyatakan Ketua Kadin Kabupaten Pekalongan, A Failasuf. Ia mengatakan, kerajinan gerabah di Kabupaten Pekalongan adalah salah satu warisan budaya yang perlu dilestarikan, seperti halnya batik. Karena, selain memiliki nilai seni, kerajinan gerabah juga memiliki unsur sejarah yang patut dihargai.
“Tidak jauh beda dengan batik, warisan gerabah juga memiliki nilai filosofi, seni dan sejarah. Kalau tidak dilestarikan, dikhawatirkan akan punah,” ungkapnya.
Sebenarnya, masih kata dia, Kabupaten Pekalongan sebelumnya juga pernah menjadi kampung gerabah dengan ribuan jumlah perajin. Hanya saja, akibat berbagai faktor seperti dianggap kurang menjanjikan, kini kondisinya cukup memprihatinkan.
“Kami akan berusaha memfasilitasi semaksimal mungkin agar produk gerabah di Kabupaten Pekalongan bisa memiliki daya saing dengan daerah lain. Fasilitasi itu diantaranya berupa pemasaran dan peningkatan sumber daya manusia. Kami akan berusaha menggandeng pihak terkait,” ujarnya.
Untuk dapat mewujudkan keinginan tersebut, menurutnya, selain membutuhkan fasilitas dari pemerintah daerah, juga dibutuhkan keinginan yang kuat dari perajin sendiri. “Perajin harus bisa berinovasi untuk mengembangkan potensi atau memanfaatkan potensi yang ada. Jangan sampai setelah difasilitasi hilang begitu saja tidak ada tindak lanjut,” tandasnya.
Sementara Kepala Desa Wonorejo Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan, Fadli mengatakan, perajin tidak hanya butuh pengetahuan saja, tapi juga butuh pendampingan. Dengan begitu, ilmu yang didapat tidak hilang begitu saja.
“Para perajin sebagian besar berusia lanjut. Ini yang sampai saat ini menjadi kendala utama pengembangan kerajinan gerabah. Jika tidak ada regenerasi, dikhawatirkan akan punah. Perlu adanya upaya merubah pola pikir pemuda semacam ini, dengan harapan akan terjadi regenerasi,” pungkasnya. (yan)
(Penulis: Muhammad Hadiyan & Redaktur: Widodo Lukito)
No views yet