IKRAR – Prosesi penandatanganan ikrar damai yang digelar di halaman Kantor Kecamatan Kedungwuni, Minggu (6/7) sore.
MUHAMMAD HADIYAN / RADAR PEKALONGAN
KAJEN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pekalongan, mengadakan ikrar damai untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014, di halaman Kantor Kecamatan Kedungwuni, Minggu (6/7) sore. Pelaksanaan ikrar damai ini bertepatan dengan Pentas Parade Pemenang Lomba Kreativitas Religi Pemilih Pemula yang digelar KPU.
Pembacaan ikrar dilakukan oleh Ketua KPU dan ditandatangani Ketua Tim Pemenangan Kedua Pasangan Calon Presiden, Ketua KPU dan anggota, serta Ketua Panwaslu, dengan disaksikan Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan beserta jajaran SKPD, Muspida Kabupaten Pekalongan dan Kapolresta Pekalongan.
Ketua KPU Kabupaten Pekalongan, Mudasir berharap, hendaknya kampanye yang merupakan bagian dari pendidikan politik bagi masyarakat dapat dilakukan secara bermartabat. Sehingga, mampu memberikan pesan mendalam bagi masyarakat untuk memahami dan menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam sistem politik yang ideal menuju masyarakat yang berdaulat. Ia berpesan, agar siapapun kelak yang terpilih menjadi presiden, harus diterima karena merupakan pilihan rakyat.
“Mari kita sama-sama bertekad melaksanakan pesta demokrasi secara santun serta penuh kepribadian. Hindari segala bentuk permusuhan, hargai segala bentuk perbedaan, dan bagi yang menang bisa merunduk menjaga etika kemenangan, sedang yang kalah untuk tetap tegar dan lapang dada menerima kekalahan. Sebab siapapun pemenangnya, sejatinya rakyatlah yang menang,” ungkapnya.
Sementara Bupati Pekalongan, H Amat Antono, dalam sambutannya yang disampaikan oleh Sekda, Susiyanto menyatakan harapannya, agar kualitas Pilpres lebih baik dari Pileg, diantaranya dengan kenaikan jumlah kehadiran pemilih di TPS. Dengan dilaksanakannya ikrar, Bupati juga berharap Pemilu yang damai akan terwujud dengan catatan jika ikrar yang diucapkan bukan hanya sekedar slogan namun untuk dilakukan.
“Kami juga menghimbau, agar masyarakat menggunakan hak pilihnya. Sebab, pemilu merupakan sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dalam rangka membentuk pemerintahan yang demokratis, berintegritas, profesional dan akuntabilitas,” tandasnya. (yan)
(Penulis: Muhammad Hadiyan & Redaktur: Widodo Lukito)
No views yet