LOKASI PELABUHAN: Kepala Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan Tegal, Benny Noviandidudin menunjukkan lokasi pembangunan Pelabuhan Niaga Tegal kepada sejumlah anggota Komisi III DPRD Kota Tegal. (http://ift.tt/1gCgIhJ Hudiyant
TEGAL, suaramerdeka.com - Pelabuhan Indonesia III (Pelindo) Semarang diminta untuk segera menerbitkan surat tentang Hak Pengelolaan Lahan (HPL) menjadi Hak Pakai untuk syarat pembebasan lahan guna akses jalan menuju lokasi pembangunan Pelabuhan Niaga Kota Tegal. Pasalnya, untuk proses kelanjutan pembangunan pelabuhan tersebut menunggu kepastian tentang kejelasan akses jalan.
Hal itu disampaikan Sekretaris Pokja Pembangunan Pelabuhan Niaga, Chairul Huda, Selasa (18/3). Menurut dia, terkait masalah tersebut pihaknya beberapa hari lalu telah berkoordinasi dengan Pelindo III Semarang. Yakni, untuk menyerahkan syarat yang dibutuhkan agar bisa segera dikeluarkan surat tentang HPL menjadi hak pakai terhadap tanah yang akan digunakan untuk akses jalan. "Sesuai rencana akses jalan yang akan dibangun yaitu lebar 23 meter dan panjang mencapai sekitar 686 meter," katanya.
Chairul menambahkan, jumlah rumah warga, kantor dan gudang yang terkena proyek akses jalan diperkirakan sekitar 19 titik. Untuk anggaran pembebasan lahan direncanakan menggunakan APBD murni tahun 2015. Sedangkan, untuk tahun 2014 rencananya dilakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan menggunakan anggaran perubahan yang akan diusulkan pada ubahan anggaran tahun 2014. "Untuk pembebasan lahan dibutuhkan anggaran sekitar Rp 12 miliar dan pengaspalan mencapai Rp 29 miliar. Karena itu, kami akan mengajukan bantuan kepada Pemprov Jateng maupun pemerintah pusat," katanya.
Menurut dia, pihaknya sangat berharap rencana pembangunan Pelabuhan Niaga Tegal bisa dilanjutkan kembali pada tahun 2015. Dengan demikian, keberadaan pelabuhan akan meningkatkan perekonomian masyarakat serta menunjang kemajuan Kota Tegal. Apalagi, untuk Rencana Induk Pelabuhan (RIP) dari pemerintah pusat sudah keluar, yaitu untuk di wilayah Jateng di Pelabuhan Semarang dan Pelabuhan Niaga Tegal.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan Tegal, Benny Noviandidudin mengatakan, pembangunan Pelabuhan Niaga Tegal selama tahun 2014 dihentikan karena persoalan akses jalan dan pembebasan lahan menuju lokasi
pembangunan pelabuhan tersebut belum ada kejelasan. Pembangunan akan dilanjutkan apabila persoalan akses jalan sudah ada kepastian. Rencananya, pembangunan akan dilanjutkan pada tahun 2015.
"Saat ini untuk berita acara tentang pengukuran lahan yang akan dibebaskan sudah selesai, selanjutkan oleh Pelindo akan diserahkan kepada Pemkot," katanya.
Dia mengemukakan, dari rencana keseluruhan pembangunan Pelabuhan Niaga Tegal pelaksanaan pekerjaan baru sekitar 25 persen. Yakni, berupa pembangunan spillway groin sepanjang sekitar 255 meter. Pembangunan tersebut dilakukan tiga tahap selama tiga tahun. Adapun, pekerjaan yang belum dilaksanakan antara lain, reklamasi pantai sekitar 3 hektare, pengerukan pantai dengan kedalaman mencapai 6 meter dan pembangunan dermaga.
"Kementerian Perhubungan kini masih menunggu tentang kejelasan akses jalan," katanya.
(
Wawan Hudiyanto / CN38 / SMNetwork )
Bagi Anda pengguna ponsel, nikmati berita terkini lewat http://ift.tt/1f6AgWw
Dapatkan SM launcher untuk BlackBerry http://ift.tt/1f6AgWx