SOSIALISASI – Untuk memberikan pendidikan politik pada Santri, Pondok Pesantren Al Fusha mengandeng KPU Kabupaten Pekalongan.
TRIYONO / RADAR PEKALONGAN
KAJEN - Ratusan Santri Pondok Pesantren Al Fusha dikenalkan pendidikan politik dan sosialisasi pileg 2014 di salah satu ruang setempat, Kamis (13/3). Dalam pendidikan itu, Pondok Pesantren di Desa Rowocacing, Kecamatan Kedungwuni menggandeng KPU Kabupaten Pekalongan selaku penyelenggaran pemilihan umum tingkat daerah.
Meski mayoritas santri belum memiliki hak pilih, namun dalam sosialisasi itu anak-anak terlihat antusias memperhatikan materi yang disampaikan oleh Ketua KPU Kabupaten Pekalongan, Mudasir.
Adapun Ketua KPU Kabupaten Pekalongan Mudasir menyampaikan beberapa ketimpangan ekonomi, sosial dan pembangunan di Indonesia. Kemudian tingkah laku para wakil rakyat ketika berada di ruang sidang.
Pengasuh Pondok Pesantren Terpadu Al Fusha, KH Dzilqon, mengatakan, pendidikan politik itu penting bagi kalangan santri meskipun belum memiliki hak pilih. Itu dilakukan supaya mereka memiliki pemahaman akan pemilu terutama pada Pileg 2014 yang akan berlangsung pada 9 April 2014 mendatang. Dengan mengetahui proses pemilihan para santri tidak akan golpun untuk menentukan calon pemimpin.
“Meski santri di sini yang memiliki hak pilih hanya ada 60-an dan guru 40, tapi informasi ini perlu untuk bekal pengetahuan mereka. Untuk itu kami mengundang KPU Kabupaten Pekalongan guna menyampaikan sosialisasi pemilu,” terangnya.
Tidak hanya itu saja, Pengasuh Pondok Pesantren menginginkan semua bidang ilmu yang ada untuk bisa diketahui oleh para santri. Dengan demikian santri akan memiliki pengetahuan yang luas selain bidang agama. “Saya ingin santri di sini pintar dalam semua bidang termasuk jurnalistik,” lanjut alumni Ponpes di Rembang itu, seraya menambahkan dalam memperbaiki kehidupan bangsa menuju yang lebih baik salah satunya adalah memilih pemimpin. Pemilu adalah mekanisme yang sesuai peraturan untuk memilih pemimpin.
Anggota KPU Kabupaten Pekalongan, Abi Rizal menambahkan, kegiatan ini adalah salah satu upaya untuk mensosialisasikan Pemilu Legislatif kepada pemilih pemula. Dengan begitu, target partisipasi pemilih di Pileg mencapai 75 persen tercapai.”Selain ke Pondok Pesantren dalam waktu dekat ini kita akan mensosialisasikan ke sekolah-sekolah,” tambahnya. (yon)
(Penulis :TRIYONO & Redaktur : Widodo Lukito)