RUSAK – Pemerinah Kabupaten Pekalongan menganggarkan dana Rp 9,8 miliar untuk perbaikan sejumlah jalan di wilayah Sragi.
TRIYONO / RADAR PEKALONGAN
SRAGI – Pemerintah Kabupaten Pekalongan telah menganggarkan dana sebesar Rp 9,8 miliar untuk perbaikan jalan di sejumlah ruas di wilayah Kecamatan Sragi. Demikian dikatakan Camat Sragi Edi kepada Radar, Jumat (14/3).
Kerusakan Terparah Jalur Selatan Sragi
Menurutnya, dalam waktu dekat ini sejumlah jalan yang mengalami kerusakan dan gorong-gorong yang ambles akan segera dilakukan perbaikan.
“Sebagian ditangani dengan giat tahun 2014 sebesar Rp 9,8 miliar, namun demikian adapula sebagian kita usulkan ke prioritas perubahan anggaran Provinsi Jateng dan lainnya sudah terekan pada Musrenbang Kecamatan Sragi untuk penetapan tahun 2015 mendatang,” terangnya.
Adapun kerusakan jalan itu, lanjut dia, dikarenakan akhir-akhir ini sering diguyur hujan dengan intensitas tinggi hingga mengakibatkan aspal mengelupas. Selain itu juga diakibatkan karena pembuangan air kurang lancar sehingga menggenang fi tengah jalan hingga memperparah kerusakan.
“Sementara kerusakan jalan paling parah di ruas jalan Desa Tegalontar-Sawi juga jalan menuju ibukota Kecamatan Sragi dari arah selatan dan ada beberapa jalan lainnya,” tambah dia.
Untuk itu, ia meminta kepada masyarakat ketika mengendarai sepeda motor untuk hati-hati dan tidak terburu-buru, dengandemikian akan sampai di tempat tujuan dengan selamat.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah warga mengeluhkan jalan rusak di sepanjang Jalan Sragi-Kesesi. Akibat kerusakan itu, pengendara sepeda motor yang melintas harus ekstra hati-hati, karena rawan kecelakaan. Dari pantaun Radar, kerusakan cukup parah tidak hanya saja jalan penghubung Kesesi-Sragi, tapi gorong-gorong untuk saluran pembuangan air dari sawah warga sekitar juga ambles di tengah jalan. Akibat kerusakan jalan dan gorong-gorong yang ambles sering terjadinya kecelakaan, apalagi ketika malam hari. Selain itu, minimnya penerangan di jalan tersebut juga menjadi faktor terjadinya kecelakaan. Untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan, warga sekitar memberi tanda dengan menggunakan kayu dan papan. (yon)
(Penulis: Triyono & Redaktur: Widodo Lukito)